Kamis, 15 Desember 2011

Paper "Sejarah Gereja Umum"

The Jehovah[1] Witness
“Kawan atau Lawan ?”
Oleh : Antonius Invarien Alpha Andriyanto

1.      Pengantar
Beberapa waktu lalu, saya berkunjung ke rumah saya di Sukoharjo untuk sejenak menikmati liburan Idul Fitri. Saya menceritakan pengalaman saya dalam menanggapi panggilan di Seminari Tinggi kepada keluarga saya. Mereka pun juga menceritakan berbagai macam pengalaman yang ditemui setiap hari. Dua cerita yang menarik perhatian saya adalah cerita dari ibu saya tentang orang yang selalu mengunggulkan atau menonjolkan nama Yahwe di setiap argumennya ketika dia mengikuti pertemuan para pendeta dan guru agama di Sukoharjo, serta cerita dari adik saya tentang guru agamanya, yaitu guru agama Kristen yang selalu menyebut nama Yahwe ketika pelajaran agama.
Ibu dan adik saya mengalami kebingungan ketika harus menghadapi ajaran yang tidak seperti layaknya ajaran agama Katolik. Seketika itu juga, saya teringat akan tema paper yang diajukan dalam pelajaran Sejarah Gereja yang ada hubungannya dengan itu yaitu tema mengenai “Saksi Yehovah”. Dari cerita sederhana ibu dan adik saya itulah saya mempunyai inspirasi untuk menulis paper yang berkaitan tentang Saksi Yehovah.
Memang, pengalaman itu menjadi inspirasi tetapi juga keprihatinan bagi saya dan khususnya umat Katolik jika suatu saat harus berhadapan langsung dengan para Saksi Yehovah. Disinilah saya menjadi bersemangat untuk mempelajari perkembangan cara pandang, latar belakang serta sejarah munculnya Saksi Yehovah. Sehingga jika suatu saat saya berhadapan dengan Saksi Yehovah maupun umat yang mengalami kebingungan, saya bisa menjelaskan dan bisa mengambil sikap yang tepat untuk meneguhkan iman umat dan iman saya pribadi.
Maka dari itu, melalui paper Saksi Yehovah ini, saya ingin mengetahui sejarah dan latar belakang munculnya gerakan Saksi Yehovah ini beserta perkembangan cara pandangnya.

2.      Mengenal Saksi Yehovah
2.1  Latar belakang sejarah munculnya Saksi Yehuwa
Saksi-saksi Yehuwa menyatakan bahwa penganut aliran mereka yang pertama-tama adalah Habel, si korban pembunuhan yang pertama-tama (Kej 4). Mereka percaya bahwa ada hubungan turun-temurun yang tak terputus, dari saksi-saksi Tuhan yang benar pada zaman Alkitab, melalui tokoh-tokoh Kristen besar seperti John Wycliffe di negeri Inggris dan Martin Luther di negeri Jerman, sampai kepada mereka sendiri pada zaman sekarang[2].
Saksi Yehovah didirikan oleh Charles Tase Russel (1852-1916). Pada tahun 1870, ia merasa memperoleh wahyu untuk menyingkapkan rahasia-rahasia Alkitab. Pada tahun 1872, ia membentuk kelompok pemahaman Alkitab dan menjadi pendiri gerakan ini[3]. Setelah Russel meninggal (1916) ia digantikan oleh Joseph Franklin Rutherford, dan pada tahun 1942 digantikan oleh Nathan Homer Knorr, menyusul tahun 1977 oleh Frederick W. Franz. Setelah kematian Franz (1992) Milton G. Henzel memerintah sampai sekarang. Tokoh-tokoh pemimpin ini dianggap sebagai nabi[4].
Agama ini diorganisasi secara internasional, lebih dikenal di dunia Barat sebagai Jehovah's Witnesses, yang mencoba mewujudkan pemulihan dari gerakan Kekristenan abad pertama yang dilakukan oleh para pengikut Yesus Kristus. Saksi-Saksi Yehuwa sendiri bukanlah suatu sekte, mereka tidak pernah memisahkan diri dari gereja atau kelompok besar manapun. Wewenang tertinggi kehidupan mereka berdasarkan hukum-hukum dan prinsip-prinsip dari Kitab Suci atau Alkitab[5]. Akan tetapi, jika diselidiki lebih jauh, gerakan tersebut lebih tepat bila digolongkan sebagai suatu bidat dalam agama Kristen. Mereka membaca Alkitab dan menghormati Yesus Kristus, tetapi mereka tidak menerima Kristus sebagai penjelmaan Tuhan Allah, menolak adanya Tritunggal, dsb[6].

2.2  Tokoh-tokoh
Sejarah saksi Yehova berkisar pada 3 orang Amerika: Charles Taze Russell, Joseph Franklin Rutherford dan Nathan Homer Knorr[7] ;
2.2.1        Charles Taze Russell
Charles Taze Russell lahir di kota Pittsburgh, negara bagian Pennsylvania, pada tahun 1852. Ia aktif dalam pekabaran Injil setempat. Hal yang membuat pikirannya susah adalah doktrin adanya neraka dan hukuman bagi orang-orang jahat. Jika Allah adalah kasih, pasti Ia (Allah) tidak akan menyuruh seseorang untuk masuk ke tempat penyiksaan abadi.
Ketika ia mulai memimpin suatu kelas Alkitab, siswa-siswanya menamakan ia "Pdt Russell", walau ia belum pernah ditahbiskan. Ia mengirim penceramah-penceramah secara teratur untuk menyebarkan ajaran-ajarannya. Ia juga menulis di kolom-kolom surat kabar. Russell dan pengikut-pengikutnya berkali-kali meramalkan bahwa dunia akan berakhir pada tahun 1914. Ketika ramalan ini meleset, gerakan itu hampir punah. Pada tahun 1916, Charles Taze Russell meninggal. Ia meninggal pada waktu naik kereta api, ketika sedang bepergian untuk menyebarkan doktrin-doktrinnya.
2.2.2        Joseph Franklin Rutherford
Joseph Franklin Rutherford dilahirkan di negara bagian Missouri, pada tahun 1869. Setelah tamat dari perguruan tinggi, J.P. Rutherford berguru pada seorang sarjana hukum yang tersohor. Kemudian ia menjadi seorang penulis pengadilan, lalu advokat, dan akhirnya seorang hakim. Karena jabatannya itu, ia tetap digelari orang: "Hakim Rutherford" sepanjang umurnya.
Rutherford dikenal pandai berpidato. Hanya 2 bulan setelah kematian Russell, Rutherford ditunjuk sebagai penggantinya. Masa itu adalah masa yang gelap bagi gerakannya. Banyak anggota yang mundur setelah gagalnya ramalan hari kiamat pada tahun 1914. Lagipula Rutherford menolak pemberian hormat kepada bendera negara atau kewajiban masuk militer. Dalam suasana tegang selama perang dunia I, ia dengan beberapa rekannya dipenjarakan. Setelah dibebaskan pada tahun 1919, Rutherford lebih giat lagi dalam menyebarkan doktrin-doktrin Russell, ditambahi dengan ajaran-ajarannya sendiri. Selama 25 tahun sebagai ketua gerakannya, ia menghasilkan rata-rata sebuah buku tiap tahun. Selain banyak surat selebaran dan artikel majalah. Ia pun mendirikan majalah populer ‘Sedarlah!’ sebagai pelengkap ‘Menara Pengawal’. Dalam pertemuan antar bangsa dari aliran Rutherford yang diselenggarakan pada tahun 1931, untuk pertama kali bidat itu mulai memakai nama "Saksi Yehova/Yehuwa." Nama itu berdasarkan nubuat dalam Yesaya 43:10-12, yang (menurut anggapan mereka) telah digenapi dengan adanya gerakan mereka. Nama "Yehuwa" untuk Tuhan Allah.    J.F. Rutherford meninggal pada tahun 1942.
2.2.3        Nathan Homer Knorr
Sama seperti C.T. Russell dulu, Nathan Knorr dilahirkan di negara bagian Pennsylvania, di kota Bethlehem, pada tahun 1905. Ketika belajar di SMA, untuk pertama kalinya ia mengenal ajaran saksi Yehova.
Ia diterima sebagai pekerja di penerbitan gerakannya (saksi Yehova) di kota New York, dan segera mulai naik pangkat. Pada tahun 1932, ketika ia berumur 27 tahun, Knorr menjadi direktur penerbitan tersebut. Ia pun mulai berpengaruh sekali dalam usaha-usaha saksi Yehova di seluruh dunia. Ketika J.F Rutherford meninggal dunia pada tahun 1942, Knorr langsung menggantikannya. Masa kepimpinan yang panjang dari Nathan Knorr, ditandai dengan pertumbuhan yang sangat pesat serta penataran organisasi secara kokoh. Utusan-utusan dikirim ke banyak tempat yang baru dan diberi indoktrinasi yang kuat. Dengan demikian mereka dapat menjawab pertanyaan dan keberatan yang diajukan pada mereka. Ada dua "prestasi" dalam masa jabatan Nathan Knorr, yaitu: Pertama, mulai tahun 1945, Knorr mengajar bahwa transfusi darah tidak sesuai dengan Firman Tuhan. Hal ini dibuktikannya dengan beberapa ayat dalam Perjanjian Lama, yang dikutipnya di luar hubungan kalimat. Kedua, pada tahun 1950, saksi Yehova menerbitkan Alkitab terjemahannya sendiri dari kitab Perjanjian Baru. Perjanjian Lama menyusul 10 tahun kemudian. Versi itu disebut New World Translation. Terjemahan itu sering dikutip (dengan singkatan NW) dalam terbitan-terbitan perkumpulan siswa-siswa Alkitab di Jakarta.

2.3  Ajaran-ajaran[8]
Salah satu tugas dari Saksi Yehuwa terlihat dari kata-kata (ajaran-ajaran) yang melawan semua Gereja Kristen, sebagian melawan Gereja Katolik[9]. Antara lain :
2.3.1        Ajaran tentang Trinitas / Tritunggal
Saksi-saksi Yehovah menolak Allah Tritunggal yang dianggapnya sebagai ‘Tuhan berkepala tiga’ ajaran kafir Yunani yang dihasilkan konsili Nicea (325), dan menganggap Tuhan adalah Esa (echad, Ul.6:4) dan namanya adalah Jehovah (Yehuwa.)
Saksi-saksi Yehovah mengabaikan fakta bahwa ajaran Tritunggal sudah terkandung dalam Alkitab PL dan PB sejak abad pertama. Namun pada abad IV ada penatua bernama Arius yang terpengaruh Neo-Platonisme (filsafat yunani) mengenai penciptaan yang makin kebawah makin rendah, dan menyimpulkan Yesus adalah ciptaan lebih rendah dari Bapa, dan roh kudus lebih rendah lagi dan hanya tenaga aktif yang bukan pribadi. Arianisme ditolak Konsili Nicea secara mayoritas dan kemudian meredup. Pada abad XIX Arianisme mengalami kebangunan kembali dalam bentuk Unitarianisme yang diikuti Christadelphian dan kemudian Jehovah’s Witnesses (Saksi-saksi Yehovah).
2.3.2        Ajaran tentang Keilahian Kristus / Kristologi
Saksi-saksi Yehovah menyebut Yesus bukan Allah melainkan ciptaan pertama (Ams.8:22; Why.3:14; Kol.1:16) yang lebih rendah dari Allah (Yoh.14:28), dan hanya ‘suatu allah’ (a god, Yoh.1:1). Ia diangkat Yehuwa sebagai rekan penciptaan, dan hidup dibumi sebagai manusia sempurna dan mati menggantikan dosa Adam menjadi teladan penebusan. Yesus dianggap lebih rendah dari malaekat (Ibr.2:9) dan adalah titisan malaekat Mikhail.
Dari ajaran ini terlihat bahwa Saksi Yehovah merupakan bentuk baru ‘subordinatisme’ yang muncul kembali di era modern. Subordinatisme berarti suatu pengertian tentang Allah dalam mana Putera dibuat lebih rendah dalam status-Nya terhadap Bapa dan dalam mana Roh Kudus dibuat lebih rendah dalam status-Nya ketimbang Bapa dan Putera[10].
2.3.3        Ajaran tentang Akhir Zaman / Keselamatan
Akhir Zaman adalah obsesi terbesar Russell, dan jantung kepercayaan Saksi-Saksi Yehuwa. Semula Yesus dianggap datang dalam keadaan Roh tahun 1874 dan setelah 40 tahun persiapan Akhir Zaman dianggap Yesus datang sebagai raja pada tahun 1914 disusul kerajaan 1000 tahun dimana dinubuatkan pemerintahan dunia dan susunan kristen akan dimusnahkan dalam perang Harmagedon. Namun, karena Yesus tidak datang direvisi menjadi tahun 1915 kemudian 1918, namun pada tahun 1916 Russel meninggal dunia dalam kekecewaan dan sakit.
Perhitungan didasarkan angka 7 masa (Dan.4:10-17,25) atau hukuman 7 kali lipat (Im.26:18) yang dianggap 7 X 360 hari = 2520 tahun (1 hari = 1 tahun) dimulai tahun 607/606 ketika hukuman dimulai dengan penyerbuan raja Babel Nebukadnezar ke Israel, dan angka itu menunjuk tahun 1914. Karena belum datang juga Rutherford kemudian meralatnya menjadi tahun 1925 dalam bukunya ‘Millions Now Living Will Never Die.’ Namun Akhir Zaman tetap belum datang dan Rutherford dalam kecanduan alkohol meninggal di tahun 1942. Knorr, penggantinya, meramalkan tahun 1975 Akhir Zaman terjadi berdasarkan perhitungan bahwa dunia diciptakan tahun 4026 SM dan setelah 6000 tahun jatuh pada tahun 1975 M, dimana akan dimulai kerajaan 1000 tahun. Dua tahun setelah menyaksikan kegagalan nubuatannya, dengan juga menanggung rasa malu Knorr meninggal pada tahun 1977. Saksi-Saksi Yehuwa kemudian mengembalikan tahun Akhir Zaman kembali ke tahun 1914 dengan pengertian baru bahwa Yesus sebenarnya sudah datang sebagai raja namun tidak kelihatan dan hanya dapat dilihat oleh ke-144.000 umat pilihan yang memerintah bersama Yesus yang sekarang tinggal sedikit sekali yang masih hidup.

3.      Meninjau permasalahan
Ada banyak orang yang tertarik akan aliran Saksi Yehuwa karena mereka ingin mencari kebenaran dari sumber yang tepat, yaitu dari Kitab Suci yang diilhamkan oleh Tuhan Allah sendiri. Namun kenyataannya, telah terbukti berkali-kali bahwa prinsip-prinsip yang diterapkan dalam cara-cara Saksi Yehuwa itu memperalat Firman Allah, yaitu[11] :
3.1  Soal Terjemahan
Prinsip yang pertama ; mereka menganggap bahwa ‘terjemahan sendiri merupakan terjemahan yang tepat’. Terjemahan mereka yang bernama New World (NW) sudah berkali-kali dibuktikan salah. Salah karena tidak tahu benarnya dan dengan sengaja memalsukan atau menyelewengkan arti yang benar.
3.2  Soal Tafsiran
Prinsip yang kedua ; disebut “Alkitab +”. Mereka mengatakan “Mustahillah Alkitb dibaca dengan pengertian atau ditafsirkan dengan tepat, kecuali dengan bimbingan terbitan-terbitan lainnya yang telah ditentukan”. Salah satu dari terbitan itu bernama ‘Scripture Studies (Penyelidikan Alkitab) yang dikarang oleh Pdt. Russell.
Prinsip yang ketiga ; disebut “Tiap ayat = tiap ayat lainnya”, artinya ‘Setiap ayat diberi penilaian sama, tidak peduli oleh siapa diucapkan mula-mula, kepada siapa, dimana, pada zaman yang mana, atau dalam keadaan bagaimana’.
Prinsip yang keempat ; disebut “Kiasan = harafiah” (dan sebaliknya), artinya ‘Setiap ayat biasanya ditafsirkan secara harafiah, tidak peduli apakah dalam bahasa aslinya memakai bentuk syair atau bahasa kiasan; atau, kadang-kadang persis sebaliknya, justru diberi arti kiasan yang lebih cocok dengan kepercayaan yang dianut.
Prinsip yang kelima ; dengan metode “ayat-bukti” (proof-text method), yaitu ayat-ayat dipetik satu-satu, lepas dari hubungan kalimat, lalu dipaksakan berderet kembali secara kaku menjadi suatu rentetan bukti-bukti yang menyokong kepercayaan yang dianut.
Prinsip yang keenam ; disebut “Yang kabur = yang terpenting”, artinya ‘Nubuat-nubuat dan bagian-bagian lain yang agak kabur artinya diutamakan, tentu saja dengan tafsiran yang dikehendaki. Sedangkan bagian-bagian Alkitab yang jelas dan mudah dipahami kurang diperhatikan’.

4.      Cara bersikap terhadap Saksi Yehovah
Setelah mempelajari kesesatan pemahaman dari ajaran Saksi Yehova, maka sebagai murid Kristus yang sejati kita perlu menyadarkan mereka akan kekeliruannya, walaupun hal itu tidaklah mudah. Beberapa langkah praktis untuk melakukannya adalah sebagai berikut[12] :
1.      Tentunya kita harus memiliki pemahaman Alkitab yang solid terlebih dahulu sebelum berusaha memenangkan mereka, karena itu bacalah Alkitab setiap hari dan ikutilah kelas-kelas pemuridan atau pemahaman Alkitab di gereja. Bacalah pula buku-buku rohani yang berkaitan dengan doktrin kepercayaan atau iman Kristen.
2.      Perlakukan penganut Saksi Yehova secara sopan, hargai mereka sebagai pribadi dan cari hal-hal dimana ada persetujuan pendapat serta kemungkinan menggunakannya sebagai pembuka jalan untuk membetulkan kesalahpahaman Saksi Yehova. Lihat bagan di bawah ini :
KEPERCAYAAN SAKSI YEHUWA[13]
BENAR
SALAH
Alkitab itu Firman Allah
Alkitab tidak dapat dipahami tanpa tafsiran Saksi Yehuwa
Allah itu pencipta semesta alam
Yesus itu pun makhluk ciptaan Allah
Yesus Kristus bangkit dari maut
Yesus Kristus bangkit sebagai makhluk roh
Tuhan Yehuwa itu Allah Yang Maha
Ajaran Allah Tritunggal itu tak dapat diterima
Yesus itu Anak Allah
Yesus itu bukan Anak Allah
Ada banyak orang Kristen gadungan
Hanya Saksi Yehuwa saja adalah orang Kristen yang benar
Allah menghendaki kesatuan di antara umatNya
Kesatuan umat Allah                                                        hanya terdapat pada Saksi Yehuwa
Perbuatan kebajikan itu penting sekali
Perbuatan kebajikan itu merupakan syarat keselamatan
Kedatangan Kristus itu pasti dan penting
Kedatangan Kristus sudah terjadi pada tahun 1914
Kerajaan Allah perlu diperluas di bumi ini
Kerajaan Allah itu tak lain ialah organisasi Saksi Yehuwa
3.      Ajaklah Saksi Yehova mengamati Alkitab ayat demi ayat, pasal demi pasal, bukan mencari 'ayat bukti' dari berbagai tempat di Alkitab untuk mempelajari keilahian Yesus misalnya Kitab Kolose dan Yohanes. Selain membahas masalah kepercayaan, ceritakanlah pengalaman pribadi anda dengan Kristus dan juga kepastian keselamatan yang anda miliki di dalam Dia karena penebusan Kristus.
4.      Pinjamkan bahan cetakan yang memuat ajaran Kristen yang benar, terangkanlah jalan keselamatan kepada mereka yaitu dengan cara beriman kepada Yesus bukan melalui amal perbuatan.
5.      Doakan mereka dan rebut mereka dari penyesatan si jahat, setelah itu bimbing mereka agar menjadi orang Kristen yang bertumbuh secara rohani.
5.      Kesimpulan
Saksi Yehovah menjadi sebuah “Gerakan Kekristenan” yang baru pada zaman modern ini. Mereka bisa menjadi kawan tetapi bisa juga menjadi lawan kita. Ajaran-ajaran mereka kebanyakan tidak sesuai dengan iman Gereja dan tradisi Gereja yang benar, karena mereka hanya menafsirkan Kitab Suci dengan ‘sesuka hati’. Kita perlu waspada terhadap ‘racun’ yang mereka tawarkan, namun, tidak perlu takut bila suatu saat bertemu dengan mereka. Yang kita butuhkan adalah membekali diri kita mulai dari sekarang dengan ajaran iman gereja yang benar dan berdoa dengan tekun.

DAFTAR PUSTAKA
Buku
W. M. Collins.,
1951    The Jehovah Witness, Radio Replies Press, U.S.A.
__________.,
1976    Bagaimana Menghadapi Saksi Yehuwa, Lembaga Literatur Baptis (LLB), Bandung.
Save M. Dagun.,
1997    Kamus Besar Ilmu Pengetahuan, Lembaga Pengkajian Kebudayaan Nusantara              (LPKN), Jakarta.
Eddy Kristiyanto OFM.,
2002    Gagasan yang Menjadi Peristiwa, Penerbit Kanisius, Yogyakarta.

Website



[1] Jehovah : ‘Teo’ sebutan Allah dalam Kitab Perjanjian Lama diambil dari : Save M. Dagun, Kamus Besar Ilmu Pengetahuan, Lembaga Pengkajian Kebudayaan Nusantara (LPKN), Jakarta, 1997, 422
[2] __________, Bagaimana Menghadapi Saksi Yehuwa, Lembaga Literatur Baptis (LLB), Bandung, 1976, 11
[3] W. M. Collins, The Jehovah Witness, Radio Replies Press, U.S.A, 1951, 1
[4] Diambil dari http://yabina.org, diakses Jumat, 11 September 2010, pukul 11:35 WIB
[5] Diambil dari http://id.wikipedia.org, diakses Jumat 11 September 2010, pukul 10.30 WIB
[6] __________, Bagaimana Menghadapi Saksi Yehuwa, Lembaga Literatur Baptis (LLB), Bandung, 1976, 7
[7] Diambil dari http://www.sarapanpagi.org diakses Jumat 11 September 2010, pukul 11.35 WIB
[8] Diambil dari http://yabina.org, diakses Jumat, 11 September 2010, pukul 11:35 WIB
[9] W. M. Collins, The Jehovah Witness, Radio Replies Press, U.S.A, 1951, 8
[10] Eddy Kristiyanto OFM, Gagasan yang Menjadi Peristiwa, Penerbit Kanisius, Yogyakarta: 2002, 34
[11] __________, Bagaimana Menghadapi Saksi Yehuwa, Lembaga Literatur Baptis (LLB), Bandung, 1976, 26-45
[12] Diambil dari http://indoforum.org, diakses Jumat 11 September 2010, pukul 10.30 WIB
[13] __________, Bagaimana Menghadapi Saksi Yehuwa, Lembaga Literatur Baptis (LLB), Bandung, 1976, 85

Tidak ada komentar:

Posting Komentar