Kamis, 15 Desember 2011

Sidang Akademi, Kamis, 12 Mei 2011 "EXORCISME"

Exorcisme
Oleh : Antonius Invarien Alpha Andriyanto   
1.      Pengantar
Tentu kita pernah mendengar cerita mengenai pengusiran hantu atau malahan kita sudah pernah melihat cara-cara pengusiran hantu melalui media TV. Pengusiran hantu dalam gereja Katolik disebut Exorcisme. Mungkin beberapa dari kita mengenal Exorcisme dari film The Exorcism of Emily Rose (film tahun 2005) yang terinspirasi dari kasus Anneliese Michel. Dan yang pasti kita juga telah mendengar exorsisme yang telah dilakukan oleh Romo Yohanes Dwi Harsanto, pr saat mendampingi rekoleksi OMK di Jakarta pada tanggal 27 November 2010 yang lalu. Kedua hal tersebut dapat menjadi contoh gambaran mengenai praktek eksorsisme yang muncul dan tampak ke permukaan. Dalam paper ini, saya akan membahas eksorsisme secara umum dan tidak begitu mendalam karena sebenarnya praktek eksorsisme ini keberadaannya sangat dirahasiakan oleh gereja supaya tidak disalahgunakan oleh orang yang tidak mengerti dan orang yang hanya ingin mencari keuntungan pribadi.

2.      Arti kata “Exorcisme”[1]
Eksorsisme (dari Bahasa Latin akhir exorcismus, yang berasal dari Bahasa Yunani exorkizein - mendesak) adalah sebuah praktik untuk mengusir setan atau makhluk halus (roh) jahat lainnya dari seseorang atau suatu tempat yang dipercaya sedang kerasukan setan. Praktek ini sudah cukup tua dan menjadi bagian dari sistem kepercayaan (agama) di berbagai negara.
Orang yang melakukan eksorsisme, dikenal dengan sebutan eksorsis, seringkali adalah seorang rohaniwan atau seseorang yang dipercaya memiliki kekuatan atau kemampuan khusus. Eksorsis bisa menggunakan doa-doa dan hal-hal religius lainnya, seperti mantra, gerak-gerik, simbol, gambar/patung orang suci, jimat, dan yang lainnya. Sang eksorsis seringkali memohon bantuan Tuhan, Yesus dan/atau beberapa malaikat dan malaikat agung lainnya untuk ikut campur di dalam eksorsisme.
Secara umum, orang yang sedang kerasukan setan tidak dianggap sebagai setan itu sendiri, termasuk juga sama sekali tidak bertanggung-jawab akan tindakan orang itu sendiri. Oleh karena itu, para pelakunya menganggap eksorsisme lebih sebagai suatu penyembuhan daripada suatu hukuman. Ritual-ritual yang umum akan hal ini biasanya memperhatikan unsur tersebut, memastikan bahwa tidak akan terjadi kekerasan terhadap diri orang yang kerasukan itu. Apabila ada potensi terjadinya kekerasan, maka orang yang sedang kerasukan itu biasanya hanya direbahkan dan diikat.

3.      Sejarah Exorcisme[2]
Konsep kerasukan setan atau roh jahat dan praktik eksorsisme telah berusia sangat tua dan tersebar dimana-mana, dan mungkin berasal dari berbagai kepercayaan perdukunan prasejarah.
Kitab Perjanjian Baru Kristiani mengikut-sertakan eksorsisme di antara keajaiban-keajaiban yang dilakukan oleh Yesus. Karena hal ini, kerasukan setan ada dalam sistem kepercayaan Kristiani semenjak agama ini lahir, dan eksorsisme masih merupakan praktik yang dikenal di dalam agama Katolik, Ortodoks Timur dan beberapa sekte Protestan. Gereja Inggris juga memiliki seorang eksorsis resmi di tiap keuskupannya. Setelah Masa Pencerahan, praktik eksorsisme semakin berkurang nilai pentingnya bagi kebanyakan kelompok religius dan penggunaannya semakin berkurang, terutama di masyarakat Barat. Secara umum, di abad ke-20, penggunaannya kebanyakan ditemukan di Eropa Timur dan Afrika, dengan beberapa kasus memperoleh peliputan media massa; kasus Anneliese Michel mungkin merupakan kasus yang paling terbaru daripadanya. Hal ini terjadi terutama karena berkembangnya penelitian di bidang psikologi dan di bidang fungsi dan struktur otak manusia. Banyak kasus yang dulunya dianggap perlu untuk eksorsisme seringkali akhirnya dapat dijelaskan sebagai penyakit mental dan oleh karenanya ditangai sesuai dengan hal tersebut.

4.      Jenis-jenis Eksorsisme[3]
Noldin dalam teologi moralnya membuat pembedaan eksorsisme. Menurutnya, ada empat macam eksorsisme, antara lain :
1)      Eksorsisme agung, yakni yang dilakukan dengan maksud mengusir iblis. Eksorsisme agung, tertulis di dalam Rituale Romanum menggunakan bahasa latin yg disebut doa eksorsisme menurut Paus Leo XIII [4].
2)      Eksorsisme sederhana, yakni yang dilakukan dengan maksud mengekang kuasa iblis supaya tidak mengganggu orang atau benda.
3)      Eksorsisme publik, yakni yang dilakukan oleh pelayan Gereja, atas nama Gereja, dan dengan autoritas Gereja.
4)      Eksorsisme pribadi, yakni yang dilakukan oleh seseorang atas namanya sendiri.
Menurut Noldin, pembedaan antara eksorsisme agung dan eksorsisme sederhana didasarkan pada kebutuhan pastoral. Eksorsisme agung diperlukan bilamana ada orang yang dikuasai iblis, sedangkan eksorsisme sederhana mencukupi untuk mengekang kuasa iblis.
Pembedaan antara eksorsisme publik dan eksorsisme pribadi didasarkan pada autoritas yang digunakan. Eksorsisme publik dilakukan dengan autoritas Gereja, sedangkan dalam eksorsisme pribadi seseorang bertindak atas namanya sendiri sebagai orang Kristen.

5.      Beberapa praktek Exorcisme yang terkenal, antara lain :[5]
Salvador Dalí konon pernah menerima eksorsisme dari seorang biarawan Italia, Gabriele Maria Berardi, saat ia masih tinggal di Perancis tahun 1947. Dali menciptakan sebuah patung Kristus di atas sebuah salib yang ia berikan kepada biarawan tersebut sebagai tanda terima kasih.
Anneliese Michel adalah seorang wanita Katolik dari Jerman yang dipercaya kerasukan oleh enam ,mungkin lebih, setan dan yang kemudian menjalani eksorsisme di tahun 1975. Dua film, The Exorcism of Emily Rose dan Requiem dibuat berdasarkan inspirasi cerita Anneliese ini.
Seorang bocah laki-laki dengan nama samaran "Roland Doe" menjadi subyek eksorsisme di tahun 1949, yang kemudian menjadi tema dari The Exorcist, sebuah novel horor dan kemudian menjadi film yang ditulis oleh William Peter Blatty. Blatty mendengar kasus ini di dalam salah satu kelasnya tahun 1950 ketika ia masih menjadi seorang mahasiswa di Universitas Georgetown. Eksorsisme ini sebagian dilakukan di kota Cottage City, Maryland, dan di kota Bel-Nor, Missouri oleh Romo William S. Bowdern, S.J. dan seorang akademiah Yesuit Romo Walter Halloran, S.J.

6.      Beberapa ciri kerasukan menurut pengalaman Anneliese Michel :[6]
1)      Ketika berdoa muncul bayangan wajah yang menyeringai yaitu Fratzen (sudah terjadi beberapa kali) dan disertai rasa takut.
2)      Mengalami sejumlah ketidaksadaran yang pendek, disertai rasa depresi.
3)      Mulai mencium bau busuk yang mengerikan yang tidak dicium oleh orang lain.
4)      Mulai mendengar ketukan pintu di kamarnya.
5)      Membuatnya kejang dan menggeliat dan berteriak.
6)      Menghalanginya makan dan minum dan tidur.
7)      Ketika direciki air suci, dia mulai berteriak dan mengamuk[7].
8)      Apa yg kudus dijadikan profan : para setan membenci air suci dan semua benda suci[8].

7.      Dikuasai Iblis
Iblis ada dan sifat-sifatnya langsung bertentangan dengan semua sifat kekudusan Allah.[9] Yang menakutkan sekali ialah kenyataan bahwa keinginan mereka adalah menempati manusia dan mencelakakan orang-orang yang lain. Keinginan mereka adalah untuk masuk dan menundukkan roh, pikiran, dan tubuh manusia shingga mereka dapat menguasai hidup manusia seluruhnya. Pada umumnya yang dirasuki setan adalah orang dewasa.[10] Alat-alat mereka adalah tipu muslihat, salah penafsiran, tipu daya, dalih-dalih, dan pemalsuan.[11] Iblis tidak dapat tinggal di hati orang Kristen, tetapi mereka dapat bertengger di bahunya dan berbisik di telinganya untuk mempengaruhi dia.[12]
Iblis itu adalah makhluk yang berupa roh.[13] Hal yang sangat dibenci sekali oleh Iblis ialah kebenaran Allah. Ia sangat benci dan berusaha sedapat mungkin untuk melenyapkan Injil yang menyatakan bahwa manusia itu memililki sifat dosa, tidak dapat menyelamatkan dirinya sendiri. Ia tidak senang dengan kebenaran tentang penjelmaan Kristus, kedatangan-Nya ke dunia untuk mati bagi manusia yang berdosa. Kelahiran Juruselamat melalui Perawan Maria merupakan suatu kutuk bagi si Iblis. [14]
Di dalam Alkitab ada lebih dari 40 nama dan julukan yang diberikan kepada si Iblis. Ia disebut Iblis, artinya musuh. Cara mereka bekerja tidak dibatasi oleh hukum alam dan tidak kelihatan. Sebagai makhluk roh, mereka memiliki akal dan memiliki pengetahuan yang melampaui pengetahuan manusia. Mereka selalu menentang maksud-maksud Allah dan mengganggu kesejahteraan manusia.[15] Iblis berusaha melakukan semua kejahatan yang bisa ia lakukan, dan khususnya memusatkan serangannya pada orang-orang Kristen.[16]

8.      Siapa boleh mengusir iblis ?[17]
Santo Alfonsus mengatakan bahwa dalam tradisi Katolik setiap orang boleh melakukan eksorsisme secara pribadi, tetapi hanya imam dengan seizin uskup setempat yang boleh melakukan eksorsisme agung.
1)      Eksorsisme Agung
Eksorsisme agung dibatasi hanya bagi mereka yang memperoleh “baik wewenang tugas maupun wewenang yurisdiksi” yang melekat pada tindakan perwujudan tugas gerejawi dan hanya dapat dilakukan oleh seorang pelayan tertahbis. Di samping itu juga harus ada karena hukum Gereja (kanon 1151) mensyaratkan agar imam meminta izin khusus dari uskup. Pembatasan kewenangan imam dalam hal tersebut dilakukan dengan alasan “ sebagai upaya mencegah penyalahgunaannya”. Uskup hanya menunjuk imam-imam yang bijak dan saleh untuk melakukan eksorsisme agung (sebagaimana dijelaskan di dalam 'rituale romanum', buku upacara gereja katolik : dia harus saleh, cerdas, dan mempunyai sifat moral tanpa cela, dia harus menaruh kepercayaannya bukan pada dirinya sendiri tetapi pada kekuatan Allah, dia harus terbebas dari ketamakan dan kelobaan, dan harus menjalankan upacara berdasar kasih, dengan rendah hati dan teguh dan dia harus berusia dewasa dan dihormati bukan karena posisinya tetapi karena kejujuran moralnya.[18]) dan eksorsisme publik, dan hanya setelah beliau menerima hasil pemeriksaan medis dan psikiatris yang terpercaya atas diri para imam tersebut.

2)      Eksorsisme Pribadi dan Sederhana
Para bapak pengakuan dianjurkan agar menggunakan eksorsisme secara pribadi. Di samping absolusi, bapak pengakuan harus menggunakan juga daya eksorsisme untuk membebaskan orang, untuk membela mereka, dan untuk membawa mereka kepada kegembiraan.
3)      Kaum Awam dan Eksorsisme
Suarez menunjukkan bahwa dalam Gereja Perdana kuasa untuk mengusir setan diberikan kepada umat beriman. Prummer menulis : “Sama sekali tidak ada larangan bagi umat awam untuk melakukan eksorsisme pribadi.” Santo Alfonsus menganjurkan kepada orang yang menderita karena serangan iblis agar menggunakan eksorsisme pribadi dan berkata, “Hai, roh yang nista, dalam nama Yesus Kristus, aku memerintahkanmu untuk keluar dari dalam diriku dan jangan lagi menggangguku.”

9.      Exorcisme : ‘perintah dalam Nama Yesus’[19]
Doa pembebasan adalah suatu perintah, dalam nama Yesus, kepada roh jahat. Dalam doa ini secara hening namun penuh sukacita, kita memuji kemenangan Kristus atas Setan. Tahap-tahapnya sebagai berikut :
1)      Doa pujian : bersukacita atas kemenangan Kristus.
2)      Doa mohon perlindungan Kristus bagi semua yang terlibat
3)      Doa pengikatan : “Dalam nama Yesus Kristus, saya mengikat segala roh jahat.”
4)      Memerintahkan roh jahat agar keluar : “Aku memerintahkanmu, hai roh yang nista, agar pergi dalam nama Yesus Kristus dan tidak kembali lagi.” Terus memuji Tuhan sementara kita memerintahkan roh jahat keluar, terus berdoa dan melambungkan puji-pujian sampai orang tersebut merasa bebas dan ikut serta memuji.
5)      Mengundang Roh Kudus agar memenuhi diri orang tersebut : kita harus berdoa dengan penuh kepercayaan demi kepenuhan Roh Kudus.

10.  Exorcisme : menurut ‘Rituale Romanum’ :[20]
1)      Mulai dengan seruan yang diucapkan bersama kepada Allah dan semua malaikat dan orang kudus.
2)      Kemudian dilanjutkan dengan doa-doa lain, sebagian diucapkan sendiri oleh si eksorsis, sebagian oleh umat yang mengelilingi korban kerasukan.
3)      Banyak doa bapa kami, salam maria, dan diantaranya pertanyaan-pertanyaan yang perlu diajukan :
            # Mengapa si jahat menguasai korbannya?
            # Kapan dia bermaksud pergi ?
            # Siapa namanya ? (apa yg tdk bernama sulit diatur)
4)      Bila si imam dapat menjebak si jahat untuk mengungkapkan identitasnya, dia mendapatkan kekuasaan tertentu atasnya dan terdapat perintah-perintah pengusiran itu sendiri : si Setan, sekali disebut namanya, diperintahkan untuk meninggalkan korbannya, dan si setan diperintah untuk kembali ke tempat tinggalnya di neraka, dalam rumusan-rumusan yang benar-benar megah.
Selain itu, Eksorsis juga bisa melemahkan Iblis dengan cara : “dengan membuat tanda salib, merecikkan air suci, menempatkan stola pada pundak orang yang kerasukan, menunjukkan gambar salib atau tokoh-tokoh suci, membawa relikui untuk eksorsisme, membacakan pasal-pasal Kitab Suci atau bagian-bagian dari karya Barbara Weigand, mendoakan rosario, dan menyanyikan lagu-lagu untuk Santa Perawan Maria.”[21]

11.  Kesimpulan dan penutup
Iblis adalah musuh yang hebat, penuh dendam dan tak mau berhenti dari usahanya. “Disamping itu, mereka membenci pujian.  Mengucapkan penyembahan dan pujian kepada Allah dengan suara keras akan sering menimbulkan reaksi yang kuat. Begitu juga ketika memegang Alkitab di atas kepala orang yang dirasuki. Peralatan yang dipakai dalam perjamuan kudus bisa memiliki efek yang sama.”[22] Dia ingin merusak tatanan kudus anak Allah dengan masuk ke dalam diri manusia dan menguasainya. Namun, kita percaya bahwa nama ‘Yesus’ mempunyai kuasa. Roh-roh jahat tidak bisa tahan terhadap nama Yesus. Disinilah ditekankan pentingnya doa. Dalam menghadapi serangan yang berat kita cukup hanya mengirimkan ‘SOS’ kita kepada-Nya ! Melalui doa, kita bisa meminta bimbingan serta meminta semangat dan kekuatan. Doa seorang imam rupanya benar-benar membantu, terutama dalam eksorsisme. “Orang perlu mempunyai iman dan kesabaran serta menaruh kepercayaannya pada bantuan Bunda Allah dan semua orang suci disurga, yang datang membantu mengusir kekuatan-kekuatan jahat yang telah menguasai gadis itu.”[23] Setan-setan boleh menyiksa seseorang, tetapi tidak membunuhnya.[24] Cerita Anneliese adalah salah satu pengalaman hubungan yang saling berlawanan antara Setan dan Gereja dia melihat 'Fratzen' (setan-setan yang menguasai tubuhnya), adanya bukti kenyataan setan yang terdengar selama upacara eksorsisme : mereka melakukan sesuatu terhadap tubuh gadis itu dan berbicara melalui mulutnya.[25] Melalui eksorsisme inilah, kita diajak untuk semakin beriman kepada Yesus Kristus yaitu dengan berdoa, percaya dan berani melawan kekuatan jahat dalam nama Yesus.
Daftar Pustaka
William W. Orr.,
1970    Setan, ada atau tidak ?, Kalam Hidup, Bandung.
William W. Orr.,

1977    Misteri Iblis, Kalam Hidup, Bandung.

James McManus, CSsr, STL.,
1998    Pembebasan Dari Roh Jahat, Kanisius, Yogyakarta.
Ken Gardiner.,  
2008    Usir Setan Itu !, Andi, Yogyakarta.
Felicitas D. Goodman.,
2010    Eksorsisme : Misteri Kematian Anneliese Michel, Kanisius, Yogyakarta.
http://id.wikipedia.org/wiki/Eksorsisme, Senin, 2 Mei 2011, pukul 18.35.


[1] Diambil dari : http://id.wikipedia.org/wiki/Eksorsisme, Senin, 2 Mei 2011, pukul 18.35.
[2] Diambil dari : http://id.wikipedia.org/wiki/Eksorsisme, Senin, 2 Mei 2011, pukul 18.35.
[3] James McManus, CSsr, STL, Pembebasan Dari Roh Jahat, Kanisius, Yogyakarta 1998, 32-33.
[4] Felicitas D. Goodman, Eksorsisme : Misteri Kematian Anneliese Michel, Kanisius, Yogyakarta 2010, 110.

[5] Diambil dari : http://id.wikipedia.org/wiki/Eksorsisme, Senin, 2 Mei 2011, pukul 18.35.
[6] Felicitas D. Goodman, Eksorsisme : Misteri Kematian Anneliese Michel, Kanisius, Yogyakarta 2010, 175.
[7] Felicitas D. Goodman, Eksorsisme : Misteri Kematian Anneliese Michel, 176.
[8] Felicitas D. Goodman, Eksorsisme : Misteri Kematian Anneliese Michel, 190.
[9] William W. Orr, Setan, ada atau tidak ?, Kalam Hidup, Bandung 1970, 13.
[10] William W. Orr, Setan, ada atau tidak ?, 23.
[11] William W. Orr, Setan, ada atau tidak ?, 33.
[12] William W. Orr, Setan, ada atau tidak ?, 50.
[13] William W. Orr, Misteri Iblis, Kalam Hidup, Bandung 1977, 19.
[14] William W. Orr, Misteri Iblis, 23.
[15] William W. Orr, Misteri Iblis, 1977, 24-27.
[16] Ken Gardiner,  Usir Setan Itu !, Andi, Yogyakarta, 2008, 57.
[17] James McManus, CSsr, STL, Pembebasan Dari Roh Jahat, Kanisius, Yogyakarta 1998, 35-41.
[18] Felicitas D. Goodman, Eksorsisme : Misteri Kematian Anneliese Michel, Kanisius, Yogyakarta 2010, 172.

[19] James McManus, CSsr, STL, Pembebasan Dari Roh Jahat, 52-53.
[20] Felicitas D. Goodman, Eksorsisme : Misteri Kematian Anneliese Michel, Kanisius, Yogyakarta 2010, 174-175.
[21] Felicitas D. Goodman, Eksorsisme : Misteri Kematian Anneliese Michel, 387.
[22] Ken Gardiner,  Usir Setan Itu !, 2008, 134-135.
[23] Felicitas D. Goodman, Eksorsisme : Misteri Kematian Anneliese Michel, 260-261.
[24] Felicitas D. Goodman, Eksorsisme : Misteri Kematian Anneliese Michel, 198.
[25] Felicitas D. Goodman, Eksorsisme : Misteri Kematian Anneliese Michel, 373.

2 komentar:

  1. kami dari pelayanan kasih Hati Kudus Yesus melayani eksorsisme

    Jl. Terusan Ganggeng no.29
    tanjung priok , jakarta utara

    BalasHapus
  2. BetMGM Casino Review (2021) - Dr.MCD
    BetMGM 성남 출장안마 Casino review (2021) 경상남도 출장샵 ✓ Players, Banking and Games 화성 출장안마 ✔️ Promotions 김천 출장안마 ✔️ Welcome Bonus Code: US Players: US Players Are Accepted 군포 출장안마

    BalasHapus